Pernah mendengar mitos (atau apa pun itu)  tentang adanya kembaran-kembaran (lebih tepatnya mirip atau sangat  mirip) kita di dunia ini yang jumlahnya ada enam orang? Berarti ada  tujuh orang yang mirip untuk tiap wajah di dunia ini. Mereka bisa  sezaman dan bisa juga tidak. Misal yang satu hidup hari ini, yang ke dua  hidup beberapa tahun lalu, yang ke tiga hidup pada abad 19, sisanya  pada zaman prasejarah, hehe…
Terlepas dari itu benar atau tidak, tapi  benar memang, kita memiliki kembaran-kembaran—bukan kembaran saudara  kandung maksudnya, bukan juga kembar identik— di dunia ini. Tapi saya  tidak yakin dengan jumlah kembaran kita yang ada enam orang itu, heu…
Mungkin beberapa teman, saudara atau guru  kita bahkan pernah mengatakan bahwa kita mirip dengan seseorang, orang  yang seumuran dengan kita, lebih muda atau pun lebih tua. Pernah??? Saya  kira kebanyakan pernah, he… *maksa  
 
 
 Katanya kita punya enam kembaran, enam  orang dengan rupa yang mirip dengan kita. Saya sudah menemukan dua orang  di antaranya yang mirip dengan saya (sebenarnya beberapa orang yang  bilang saya mirip dia, atau dia mirip saya, halah…). Itu artinya ada  empat orang lagi yang belum saya temukan, dan misi ini harus dijalankan  *loh?  
 
 
 Tuhan menciptakan kita dengan khas.  Tentu, itu benar. Kembar identik sekali pun tidak 100% sama. Tapi inti  yang ingin saya sampaikan dari tulisan ini adalah bahwa kita tidak  sepatutnya berbangga diri atas kondisi kita, fisik terutama, apalagi  merasa eksklusif (dalam artian yang negatif loh ya…  ).
  ).
 ).
  ). 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
